Hampir semua masyarakat yang tinggal di kota besar pasti merasakan kemacetan setiap harinya. Tak terkecuali Dauz, gitaris Merpati band.
Sebagai anak band yang memiliki mobilitas tinggi, sudah hampir tiap hari ia menemui kemacetan yang juga sering dikeluhkan warga Ibu kota.
Terlebih pada pagi dan sore hari saat jam pulang kerja. Bahkan saat akhir pekan maupun hari libur pun, di sejumlah kota besar menjadi pusat kemacetan.
"Kita udah biasa, macet seolah menjadi makanan sehari-hari," ujar pria berkepala plontos itu belum lama ini.
Dauz tidak menyalahkan siapa-siapa, karena pemerintah sudah melakukan beberapa program untuk mengatasi kemacetan di beberapa titik. Namun hanya beberapa saja yang berhasil.
Berbagai cara telah diusulkan pemerintah untuk mengatasi masalah kemacetan ini. Misaslnya, kebijakan ganjil genap, yang sudah berjalan sejak tanggal 27 Juli 2016.
Pembangunan MRT, Mega proyek MRT Jakarta ini selesai di tahun 2018. Nantinya, MRT dilengkapi dengan CCTV yang akan terintegrasi langsung dengan portal Jakarta Smart City.
Penambahan Armada Transjakarta. Selain menambah alternatif moda transportasi umum, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menambah armada moda transportasi umum yang ada saat ini, yaitu Bus Transjakarta. Terakhir dalah membangun jalan layang.
Dauz pun ingin menambahkan usulan, bagaimana jika pemerintah menghentikan impor mobil dari luar negeri. Meskipun upaya impor produk luar dapat menambah devisa negara melalui pajak dan cukai, namun ini satu satunya penyebab utama kemacetan.
"Karena kalau jumlah mobil tidak bertambah, sesuai area jalanan ibukota yang semakin berkurang, ya ini sih cuma usulan aja," pungkasnya, santai. [KimSadewa]